Yogyakarta di Hati Selalu: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Karya untuk Indonesia, Forever Love Ikang Fawzi & Marissa Grace Haque, FEB & FH UGM, 2011
Karya untuk Indonesia, Forever Love Ikang Fawzi & Marissa Grace Haque, FEB & FH UGM, 2011
The KAGAMA's Karya untuk Indonesia, Ikang Fawzi & Marissa Haque
The KAGAMA's Gathering in Yogyakarta, 2011, Karya untuk Indonesia, Forever Love Ikang Fawzi & Marissa Grace Haque, FEB & FH UGM, 2011
Dr. Sigid Rianto Dosen Marissa Haque Bidang Sosiologi Hukum di FH UGM
Dr. Sigid Rianto Dosen Marissa Haque Bidang Sosiologi Hukum di FH UGM
Photo Karya Elis Anis, MA Bersama seluruh Civitas Academica FH UGM, Ikang Fawzi
Photo Karya Elis Anis, MA Bersama seluruh Civitas Academica FH UGM, Ikang Fawzi & Marissa Haque Menghibur Korban Merapi, Kaliurang, Yogyakarta, Feb 2011
KABARE dan Mas Indro Kimpling yang Selalu Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi
KABARE dan Mas Indro Kimpling yang Selalu Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Yang Membanggakan, Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Lulus MBA dari FEB UGM dengan Nilai A Bulat
Yang Membanggakan, Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Lulus MBA dari FEB UGM dengan Nilai A Bulat, Wisuda, Yogyakarta, Januari 2011
“Yogyakarta”: Lagu & Syair oleh Katon Bagaskara dalam Marissa Haque Fawzi
“Yogyakarta”: Lagu & Syair oleh Katon Bagaskara dalam Marissa Haque Fawzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Dua artis alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan
Zumi Zola (Bupati Jambi) bakal berkoalisi bekerjasama di Provinsi Jambi
melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
"Tidak gampang masuk ke IPB. Cuma saya dan Zumi, artis yang berhasil
masuk ke sana. Artinya, walau artis, kita tentu mempunyai sesuatu di
bidang pendidikan," kata Marissa kepada wartawan di Jakarta, Selasa
(4/9/2012).
Menurut artis yang baru bergabung di PAN ini, dirinya kemungkinan
besar bakal berkoalisi dengan Zumi di Jambi. Marissa akan maju sebagai
calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PAN di daerah pemilihan
(Dapil) Jambi.
"Saat menghadiri pernikahan putri Menhut Zulkifli Hasan, saya ketemu
dengan Zumi. Di situ terlempar wacana, saya diusulkan maju sebagai calon
legislatif (caleg) PAN dapil Jambi," kata Marissa.
JOGJA- Pinjaman kredit menjadi idola pelaku usaha. Terutama bagi pedagang pasar tradisional. Hanya saja, saat ini masih saja ditemui pedagang yang lari ke rentenir untuk mendapat pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Memang awalnya, prosedur mendapatkan dana tersebut mudah. Namun ujung-ujungnya, bunga yang diterapkan akan membelit dan merugikan pedagang bersangkutan.
“Peran koperasi, termasuk BMT (Baitul Maal wa Tamwil) sangat penting untuk memotong laju rentenir,” kata Marissa Haque Fawzi, Duta BMT saat mempresentasikan hasil kajiannya di Kantor Pusat BMT Beringharjo, kemarin (19/8).
Lebih lanjut, dari data yang dimiliki Marissa, saat ini sebagian besar memang menuju koperasi dalam mendapatkan pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Jika dipersentasekan sekitar 45,5 persen. Sedangkan 36,4 persen lari ke saudara, dan 13,6 persen ke tetangga untuk mencari pinjaman cepat. Selebihnya, 4,5 persen pinjam ke sesama pedagang.
“Nah, yang persentase terkecil itu diduga sebagai rentenir. Peran BMT yang merupakan koperasi syariah, mengambil target market ke masyarakat yang belum mempercayakan koperasi sebagai tujuan pinjaman kreditnya,” paparnya.
Menurut Marissa, BMT merupakan wajah Indonesia di masa mendatang. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia berada di level usaha kecil dan menengah. Biasanya mereka mengajukan pinjaman tidak sampai ratusan juta layaknya pengusaha besar. Sedangkan untuk mendatangi perbankan, mereka membutuhkan total cost yang besar pula. Maka, keberadaan BMT menjadi satu pilihan bagi masyarakat.
“BMT tidak sama dengan perbankan. Ini merupakan satu keuntungan sekaligus satu kendala. Keberadaan BMT tidak mengikuti Peraturan Bank Indonesia (PBI), sehingga aturan mengenai ekonomi syariah ini belum sepenuhnya diatur. Maka diperlukan satu regulasi yang jelas kedepannya,” katanya istri Ikang Fawzi ini. (ila)
"Marissa Haque Fawzi: Alhamdulillah Nilai "A" Bulat untuk Ujian Sidang MBA ku dari FEB UGM"
TEMPO Interaktif, Setiap orang ingin hidup lebih bahagia dari sebelumnya.
Seperti dikutip laman Ask Men,
berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan agar hidup kita lebih bahagia.
1. Memiliki tujuan hidup
W. Beran Wolfe, seorang filsuf berkata, "Saat Anda melihat orang hidup bahagia, pastinya ia memiliki tujuan hidup. Entah itu membangun kapal, menulis lagu, membesarkan anak, atau berkebun." Pemikiran untuk memiliki kesibukan, tujuan hidup, serta berkomitmen menjalankannya membuat seseorang hidup lebih bahagia.
2. Berlibur
Berlibur merupakan salah satu cara untuk lepas dari kesibukan sehari-hari. Melepas lelah dan stres. Sekembalinya dari berlibur, Anda pasti akan kembali bersemangat.
3. Memiliki aktivitas sosial
Dengan memiliki banyak relasi atau teman akan membawa dampak positif bagi hidup Anda. Menjaga hubungan dengan teman, terus bersikap optimistis, dan melakukan hal baik lainnya, bisa meningkatkan kebahagiaan.
4. Menjalankan hobi
Hobi adalah upaya untuk menjaga semangat hidup Anda. Menjalankan hobi juga membuka peluang Anda mendapatkan teman, juga lingkungan sosial yang baru.
5. Tidur siang
Tidur siang membantu Anda untuk kembali fokus bekerja dan mengembalikan semangat.
6. Beristirahat sejenak
Jika tidak bisa tidur siang, coba lakukan aktivitas lain yang membantu Anda untuk kembali bersemangat, seperti jalan-jalan sejenak keluar kantor, mendengarkan musik, meditasi, atau mengatur pernapasan.
7. Melihat cahaya matahari
Ternyata, cuaca dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Oleh karena itu, jika lingkungan kerja Anda minim terkena cahaya matahari langsung, coba keluar sejenak untuk mendapatkan cahaya matahari. Cukup sekitar 30 menit, terpaan cahaya matahari membantu memulihkan hari Anda.
8. Bercinta
Melakukan hubungan seks memberi rasa bahagia dan nyaman. Melakukannya dengan teratur akan membuat Anda membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.
9. Olahraga
Apa pun alasannya, baik itu untuk menurunkan berat badan, melawan penyakit, atau sekadar hobi, yang pasti dengan berolahraga, hidup Anda akan lebih menyenangkan. Jadi, jangan ragu-ragu untuk melakukannya sesering mungkin.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencuatnya wacana penarikan fim asing di Indonesia membuat pemerintah angkat bicara. Pemerintah beranggapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) perlu turun tangan dan menginvestigasi pengadaan film impor, termasuk soal distribusi film impor di Tanah Air.
Demikian dikemukakan Deputi Menteri Koordiantor(Menko) Perekonomian, Edy Putra Irawady, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com dari Jakarta, Minggu (20/02/2011).
"Banyak masalah persaingan usaha ini yang perlu kita benahin agar surplus ekonomi masyarakat jangan terdistorsi terus," kata Edy Putra.
Diberitakan sebelumnya, Motion Picture Associated (MPA) mewakili sejumlah perusahan film asing sudah resmi menarik semua film asing yang beredar di bioskop-bioskop Indonesia.
Ini menyusul keputusan pemerintah melalui Ditjen Bea dan Cukai serta BKF Kementerian Keuangan yang memberlakukan ketentuan bea masuk atas hak distribusi film impor (asing)
Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor disebutkan bea masuk film sebesar 5-15 persen dimana dalam aturan ini dibedakan antara tarif berdasarkan jenis, ukuran, serta bahan film impor.
Pemerintah, menurut Edy Putra, menegaskan kebijakan bea masuk (BM) bagi film impor tetap akan diberlakukan.
"Kebijakan BM itu sudah tepat, baik dari sisi mendorong industri film nasional, maupun revenue," kata Edy Putra.
Dia mengatakan, sebelum keluar aturan itu sudah dikaji melibatkan banyak stakholders. "Jadi soal BM ini, nggak perlu dipermasalahkan, tetap aja dilaksanakan," kata dia.
Kendati demikian, dia menegaskan perlu juga dilakukan audit investigasi mulai dari pungutan-pungutan seperti bea masuk, PPN (pajak pertambahan nilai), dan pajak penghasilan (PPh) impornya, pajak tontonan (hak pemda), PPH badan importir dan pengusaha bioskop, dan sebagainya.
The fifth music concert is "Justicia for Indonesia with Love". Held on February 19th, 2011, presented by FH UGM and placed at Grha Sabha Pramana. And you know what, this is the most expensive music concert we've been attending so far. Uhuk.
There's a lot of big person who's attending this concert; Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UGM, etc. Marissa Haque as the presenter was good. The Indonesian Wind Orchestra (IWC) was good. But the one we're waiting for is Iwan Fals!
I think three-quarter of the room was fulfill by OI (Orang Indonesia). They're so excited when Iwan Fals get on the stage and started to sing. We're singing together out loud! Sometimes OI was too excited and they're standing or jumping, or just showing up their hands to the air. Indeed, Marissa Haque always asked the audiences to be more calm. I wonder if this building (GSP) could receive all these activities, it just an old building. I was afraid if this building is going to collapse while Iwan Fals playing.
There's a few things that made us disappointed: the room didn't supported by the air conditioner, the screen is too small, the cameramen is not so good, and Iwan Fals only sung about 5 songs. So sad..
The funny thing is when the concert ended, the presenter asked the audiences to stand up and sing.. "Hymne Gadjah Mada"..! Oh come on.. I thought we will sing "Indonesia Raya" but..ooohhh this is so funny! When the song started, many people who get back on their seat. Hahaha!